Spinning Yin Yang

Jumat, 30 Desember 2016

Kenapa Garam Bisa Berbahaya?

Kenapa Garam Bisa Berbahaya?

Sudah lama diketahui, garam berpengaruh pada tekanan darah tinggi. Tapi apa penyebabnya? Sebuah penerbangan antariksa membantu penelitian para pakar.
Speisesalz http://de.wikipedia.org/w/index.php?title=Datei:Speisesalz.jpg&filetimestamp=20091126140330Speisesalz
Selama tiga minggu, astronot Jerman Reinhold Ewald berada di antariksa pada tahun 1997. Tidak hanya sebagai ilmuwan, tapi juga sebagai kelinci percobaan. "Saat penerbangan saya berupaya makan dan minum secara terkontrol dan mendokumentasi semuanya", kisah Ewald.
Metabolisme manusia saat sedang berada di ruang tanpa gravitasi diteliti secara seksama. Selama penerbangan hingga dua minggu setelah kembali ke bumi, ia harus menuliskan semua yang ia makan. "Setelah itu, kami memastikan ada yang berbeda dengan kandungan garam dalam tubuh saya, dibanding saat di bumi atau yang kami ketahui dari buku-buku kedokteran."
Semua Harus Keluar Lagi
Sekresi yang dikeluarkan astronot dicatat dan dibandingkan dengan apa yang ia makan. Hasilnya mengejutkan. Saat penerbangan ke antariksa, garam dalam jumlah yang cukup banyak menumpuk di dalam tubuh Reinhold Ewald. Jumlahnya mencapai enam liter cairan tubuh pada manusia sehat. Tapi bobot Ewald tidak bertambah enam kilogram.
Selama ini, para dokter mengira garam akan terurai seluruhnya di dalam tubuh. Garam yang berlebihan, seharusnya dikeluarkan dalam urin melalui ginjal. Usai eksperimen Ewald, baru diketahui bahwa tubuh manusia tidak berfungsi seperti itu.
Tekanan Darah Tinggi
Agar lebih jelas lagi, giliran para mahasiswa yang menjadi kelinci percobaan. Para peneliti mengkarantina mereka dan memberikan lebih banyak garam dalam makanan dan minuman. Ewald bercerita, "Kami memastikan, garam tidak hanya berhubungan dengan regulasi cairan tubuh dan tekanan darah tinggi, tetapi juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan pertumbuhan tulang.
Para mahasiswa yang diberi garam berlebihan mengalami hal yang sama seperti para astronot di ruang tanpa gravitasi. Garam terus berada di dalam tubuh dan tekanan darah bertambah tinggi.
Pertentangan Sel Darah
Profesor Jens Titze dari Universitas Erlangen mampu menjelaskan bagaimana garam terus tersimpan di dalam tubuh. Peran penting dimainkan oleh makrofagen, "Ini sel darah putih yang 'baik' terhadap garam", jelas Titze. Makrofagen bisa mengukur kandungan garam dan natrium di bawah kulit. "Jika natrium terlalu banyak tersimpan di kulit, maka makrofagen akan memastikan natrium dikeluarkan melalui pembuluh getah bening kulit." Tapi tidak semua sel darah putih bereaksi secara sama. "Ada populasi sel darah putih lain, yakni sel T yang merusak jaringan tubuh sendiri jika melihat garam. Ini tentu bencana", kata Titze.
Efek ini disebut autoimunitas. Jadi, siapa yang makan dengan banyak garam tidak hanya meningkatkan tekanan darah, tetapi juga terancam lebih sering mengalami penyakit autoimunitas yang sudah diderita sebelumnya, seperti misalnya mutilple sclerosis (MS).
 

Source : http://www.dw.com/id/kenapa-garam-bisa-berbahaya/a-16977384

Read More

Kamis, 15 Desember 2016

JENIS PARAGRAF DAN MEMBUAT KARYA ILMIAH

JENIS PARAGRAF DAN MEMBUAT KARYA ILMIAH
Hasil gambar untuk orang menulis
1. JENIS PARAGRAF BERDASARKAN ISI KALIMAT PENJELAS
  1. Paragraf contoh
è paragraf yang kalimat penjelasnya berisi contoh-contoh

Beberapa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan pada Agustus tahun ini. Sebagai contoh, minyak goreng yang Juli lalu seharga Rp11.500,00/liter kini menjadi Rp12.300,00. Demikian pula dengan gula yang bulan lalu berkisar pada Rp10.500,00 merangkak naik menjadi Rp10.800,00. Bawang putih dan bawang merah juga tidak mau ketinggalan karena masing-masing naik Rp500,00 dan Rp300,00 dari harga bulan sebelumnya.

  1. Paragraf proses
è paragraf yang kalimat penjelasnya berisi langkah/proses/tahapan dalam melakukan atau membuat sesuatu
Ada beberapa langkah singkat yang harus kita lalui dalam membuat agar-agar. Mula-mula, campurkan air, bubuk agar-agar, dan gula ke dalam panci sesuai dengan takaran yang dianjurkan. Setelah itu, panaskan panci tersebut sambil aduk adonannya hingga mendidih. Jika adonan sudah mendidih, angkat, lalu dinginkan beberapa saat. Selanjutnya, agar-agar siap disantap ketika sudah menjadi kenyal. Akan terasa lebih nikmat jika agar-agar didinginkan terlebih dahulu di almari pendingin sebelum dimakan.

  1. Paragraf akibat (sebab-akibat)
è paragraf yang kalimat penjelasnya berupa akibat (-akibat) yang ditimbulkan oleh sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat utama
Produksi pertanian Indonesia tidak mencukupi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus mengimpor beberapa bahan pangan, seperti beras dan kedelai. Karena harus melalui rantai distribusi yang cukup panjang, kualitas bahan pangan tersebut menurun. Selain itu, ongkosnya juga menjadi lebih tinggi.

  1. Paragraf sebab (akibat-sebab)
è paragraf yang isi kalimat penjelasnya berupa sebab (-sebab) yang menimbulkan sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat utama
Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Ketidaktersediaan lapangan kerja menjadi faktor  utama penyebab pengangguran. Selain itu, keahlian dan kemampuan tenaga kerja yang tidak sesuai kualifikasi juga menjadi salah satu hal yang menimbullkan pengangguran. Ketatnya persaingan serta kekurangkreatifan pun menjadi faktor penyebab timbulnya pengangguran.

  1. Paragraf perbandingan
è paragraf yang isi kalimat penjelasnya berupa pertentangan atau perbedaan antara dua hal atau lebih
Ternyata ada banyak perbedaan yang dapat kita rasakan ketika menjadi mahasiswa jika dibanding dengan sewaktu menjadi murid SMA. Ketika SMA kita tinggal mengikuti kurikulum paket nasional. Namun, menjadi mahasiswa berarti sudah harus lebih bertanggung jawab untuk menentukan sendiri mata kuliah-mata kuliah yang akan diikuti. Selain itu, jika ketika SMA proses pembelajaran dilakukan secara penuh dalam jam-jam pelajaran yang sudah ditentukan selama lima atau enam hari dalam seminggu, proses pembelajaran di dunia perkuliahan bergantung pada jadwal masing-masing mata kuliah yang diikuti. Dengan kata lain, pada saat kuliah, bisa saja dalam satu hari tidak ada kuliah, tapi pada hari yang lain jadwal kuliah penuh sejak pagi hingga sore hari. Selain itu, syarat lulus SMA harus mengikuti Ujian Nasional dan nilai rapor, sedangkan syarat untuk lulus dari perguruan tinggi bermacam-macam, bisa berupa jumlah SKS minimal, lama studi, KKN, atau skripsi yang kesemuanya bergantung pada individu masing-masing mahasiswa.   

  1. Paragraf persamaan
è paragraf yang isi kalimat penjelasnya berupa persamaan atau kemiripan antara dua hal atau lebih
Walaupun bayi dan lansia merupakan dua fase kehidupan manusia yang terpaut jauh dari segi usia, keduanya memiliki berbagai persamaan. Persamaan tersebut tampak jelas dari segi fisik maupun psikis. Keduanya mengalami keterbatasan fungsi fisik, misalnya ketidakmampuan mereka memanfaatkan anggota tubuh: kaki untuk berjalan, tangan untuk mengambil atau memegang barang, dan sebagainya.  Sementara itu, dari segi psikis, keduanya memiliki kemiripan dalam hal ketidakmandirian atau ketidakmampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan pribadi.

  1. Paragraf definisi
à paragraf yang kalimat penjelasnya berisi pengertian atasu suatu istilah
Istilah argumentasi diserap dari bahasa Inggris argumentation. Istilah itu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘bahasan’ atau ‘ulasan’. Argumentasi berarti ‘pemberian alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan’. Jadi, suatu karangan disebut argumentasi apabila dalam karangan itu dikemukakan alasan, contoh, atau bukti yang kuat dan meyakinkan untuk mendukung atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

  1. Paragraf alasan
Berbagai produk pertanian Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada 2014. Hal tersebut terjadi karena faktor alam berupa tidak menentunya perubahan iklim akibat pemanasan global. Selain itu, kualitas bibit unggul yang menurun serta perawatan baik pra- maupun pascapanen yang kurang baik juga menjadi penyebabnya.

PARAGRAF BERDASARKAN TUJUANNYA
  1. Deskripsi
Rumah itu tampak begitu memukau. Dinding putihnya yang kukuh dihiasi ornamen-ornamen klasik khas Jawa. Tiang-tiang rumah berukuran 0,25 meter terpancang elok dengan ukir-ukiran detailnya. Dua patung pengawal berbusana lurik dan bersenjata bambu runcing tampak gagah dipasang di teras rumah depan. Beberapa burung murai medan terlihat berada di sangkar-sangkar emas yang digantung di kiri-kanan jalan utama menuju rumah. Selain itu, pagar besi yang tinggi dan berlapis cat emas menambah kemegahan bangunan berukuran 500m2 itu.

  1. Eksposisi
Data BPS 2013 mengemukakan sepuluh provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa tiga provinsi ada di Indonesia bagian timur, yaitu Papua, Papua Barat, dan Maluku; tiga lainnya di pulau Sumatera (Aceh, Sumatera Selatan, dan Bengkulu), serta empat yang lainnya (Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah) berada di Indonesia tengah. Papua merupakan provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi, yakni mencapai 28,40% yang diikuti oleh Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan jumlah 23,73% dan 22,58%. Terdapat dua provinsi yang mengalami peningkatan jumlah penduduk miskin dari tahun sebelumnya, yaitu Papua dan Aceh, sementara delapan yang lainnya mengalami penurunan.

  1. Argumentasi
Masalah kemiskinan di Indonesia ternyata lebih besar dari yang kita kira. Terdapat 11,4% penduduk Indonesia tergolong sebagai masyarakat miskin. Sementara itu, 27,4% orang Indonesia atau setara dengan 68 juta jiwa rentan untuk jatuh miskin dengan lebih dari 10% di antaranya berpeluang untuk jatuh miskin pada tahun berikutnya. Kelompok rentan ini dapat dengan mudah jatuh ke bawah garis kemiskinan apabila terjadi krisis kesehatan dalam keluarga, gagal panen, atau PHK pada saat krisis ekonomi. Selain itu, pada 2010 terdapat 25% penduduk Indonesia yang pernah jatuh miskin, setidaknya sekali dalam tiga tahun sebelumnya.

  1. Narasi
Sudah dua puluh tahun aku mengenalnya. Sudah dua puluh tahun pula aku memahami setiap polah tingkah dan kebiasaannya. Namun, entah apa yang terjadi padanya hari ini hingga dengan setengah melek, aku terperanjat dibuatnya. Ini benar-benar di luar adatnya. Tidak pernah sekalipun dalam 730 hari aku mengenalnya, seorang Alfa, dini hari, jam 3 pagi, melakukan gerakan-gerakan serupa solat yang kemudian diakhiri dengan duduk bersimpuh berurai air mata memanjatkan doa... 

  1. Persuasi
Jika Anda sudah mengetahui bahwa merokok dapat merugikan Anda dan orang-orang di sekeliling Anda, hentikanlah kebiasaan buruk tersebut. Berbagai penyakit kronis menghantui orang-orang yang menghisapnya secara aktif dan bahkan pasif. Data BPS yang menyebutkan bahwa dampak buruk merokok telah merusak 62% generasi aktif Indonesia serta 43% generasi masa depan hendaknya dijadikan pertimbangan bagi orang yang mau berpikir. Jika tidak dimulai dari diri Anda sendiri, siapa lagi? Jika tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Marilah kita tinggalkan kebiasaan merokok demi masa depan yang sehat dan gemilang.

PERENCANAAN KARANGAN
Tema   : masalah yang dipakai  sebagai  dasar  penyusunan karangan
Topik   : pokok pembicaraan dalam suatu karangan
Judul   : label/nama yang dilekatkan kepada suatu karangan dengan tujuan untuk mencerminkan isi karangan
  • Tahap prapenulisan
    • Tahap perencanaan tulisan
    • Penetapan topik, substansi, dan kerangka karangan
  • Tahap penulisan
    • Tahap pengembangan tulisan
    • Perwujudan keterampilan penguasaan bahasa
  • Tahap pascapenulisan
    • Tahap evaluasi/revisi
    • Penetapan kelayakan tulisan
Kerangka karangan
  • Rencana kerja/sistematika penulisan karangan
  • Membantu penulis untuk mengembangkan karangan secara terarah, sistematis, dan terkendali
Contoh kerangka karangan:
Topik       : Kemiskinan sebagai salah satu masalah sosial di Indonesia
Kerangka:
Ø  Identifikasi kemiskinan
§  Pengertian
§  Sejarah
Ø  Tingkat kemiskinan di Indonesia
§  Jumlah penduduk miskin
§  Persentase
§  Angka per provinsi
Ø  Sebab  kemiskinan di Indonesia
§  Bahan makanan
o   Beras
o   Rokok
o   Telur ayam
§  Nonmakanan
o   perumahan
o   listrik
o   bensin
Ø  Akibat kemiskinan di Indonesia
§  kelaparan
§  Kejahatan
§  Rendahnya tingkat pendidikan
§  Rendahnya kualitas kesehatan
Ø  Solusi pengentasan masalah kemiskinan
§  Program pemerintah
o    pemberdayaan masyarakat
o   Pembinaan UMKM
§  Peran serta masyarakat
o   Membuat lapangan kerja
o   Dst.

KARANGAN ILMIAH
     Karangan ilmiah merupakan karangan yang mengikuti standar penulisan ilmiah.
     Pola pikir karangan ilmiah mengikuti pola argumentatif, analitis, dan ilustratif.
     Sifat karangan ilmiah: objektif
     Bahasa karangan ilmiah harus jelas, lugas, tepat, dan teratur.
Format karangan ilmiah:
·         Standar penulisan dapat menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris dua spasi, ukuran kertas A4, pias kiri-kanan-atas-bawah: 4 cm-3 cm-4 cm-3 cm. (Ctt: Anda dapat menyesuaikan dengan gaya/selingkung masing-masing institusi).

Format sampul:
·         pias kiri-kanan-atas-bawah: 4 cm-4 cm-4 cm-4 cm, terdiri atas judul, tujuan penulisan, logo institusi, identitas penyusun, institusi (dari lembaga terkecil—tertinggi), kota, tahun penyelesaian. (Ctt: Anda dapat menyesuaikan dengan gaya/selingkung masing-masing institusi).
Contoh:

PENULISAN KUTIPAN DAN SUMBER KUTIPAN
Di dalam tubuh karangan, ketika mengutip pendapat orang, kita harus menuliskan sumbernya. Dalam dunia penulisan ilmiah dikenal dua sistem penulisan sumber kutipan, yakni penulisan sumber kutipan secara sederhana dan menggunakan catatan kaki. Dalam penulisan sumber kutipan secara sederhana terdapat tiga hal yang harus dicantumkan: nama belakang penulis, tahun, dan nomor halaman.
·         Jika mengambil pendapat dari sumber primer (langsung pendapat penulis), cara menuliskannya sebagai berikut.
o   Misal: nama penulisnya I Dewa Putu Wijana, tahun terbitnya 1990, dan kutipan tersebut berada pada halaman 5
Menurut Wijana (1990:5) ...
Berdasarkan pendapat Wijana (1990:5) hubungan lingkungan dengan ...
Wijana (1990:5) mengungkapkan bahwa hubungan lingkungan dengan...
Hubungan lingkungan dengan ... (Wijana, 1990:5)

·         Jika mengambil kutipan sekunder (kutipan di dalam kutipan), cara penulisannya sebagai berikut.
Pendekatan serupa ini pernah dilakukan oleh Wahab (dalam Wijana, 1990:5) dalam upaya ...

Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan kutipan yang berisi gagasan orang lain dengan menuliskan kata per kata, termasuk tanda baca secara persis sama dengan sumber aslinya. Adapun kutipan tidak langsung merupakan pinjaman gagasan orang lain, tetapi menggunakan kata-kata sendiri tanpa mengubah substansi gagasan tersebut. Berikut ini contoh penggunaannya.

1)    Kutipan Langsung
a.    Kutipan langsung pendek (tidak lebih dari tiga baris)
Beberapa ahli telah mendefinisikan istilah sinonimi. Menurut Kridalaksana (1993:123), “Sinonimi ialah relasi kemiripan arti atau makna antara kata yang satu dengan kata yang lain.”

b.    Kutipan langsung panjang (lebih dari tiga baris)
Agar yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh mitra tutur, penutur bahasa akan berusaha mengucapkan tuturannya secara ideal. Tuturan ideal merupakan tuturan sebagaimana dikemukakan Dardjowidjojo (2008:142) sebagai berikut.
Pengujaran yang ideal terwujud dalam suatu bentuk ujaran yang lancar, sejak ujaran itu dimulai sampai ujaran itu selesai. Kata-katanya terangkai dengan rapi, diujarkan dalam suatu urutan yang tak terputus, dan kalaupun ada senyapan, senyapan itu terjadi pada konstituen-konstituen yang memang memungkinkan untuk disenyapi. Intonasinya pun merupakan suatu kesatuan dari awal sampai akhir.


2. Kutipan tidak langsung
a. Ringkasan
Pada dasarnya, ada dua pandangan tentang penyimpanan kata (Dardjowidjojo, 2008: 166—168). Pandangan pertama adalah bahwa tiap kata disimpan sebagai kata yang terpisah. Argumennya adalah bahwa retrival yang dapat dengan cepat dilakukan itu adalah karena kita hanya tinggal “mencomot” saja kata yang kita inginkan. Adapun pandangan yang kedua menyatakan bahwa kata disimpan berdasarkan morfem penyusunnya.

b. Parafrasa
Berdasarkan pendapat Kridalaksana (1993:123), terdapat tiga kata kunci dari definisi sinonimi, yaitu relasi, kemiripan, dan arti.

Contoh-contoh lain yang menunjukkan bahwa setiap bahasa itu rumit adalah bahasa Yaghan yang dilaporkan memiliki kekayaan verba di dalam mengungkapkan ‘gerak otot’, segala gerakan yang terjadi di alam atau yang mungkin dilakukan oleh manusia (de Cuellar, 1996:179; Wijana & Rohmadi, 2006:41).

PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Penulisan daftar pustaka harus mengikuti standar penulisan yang diakui secara internasional. Beberapa standar tersebut misalnya the Chicago Manual of Style, the Harvard Style, the American Psychological Association (APA Style). Tidak ada gaya yang tidak tepat, yang penting kita menggunakan salah satu gaya tersebut secara konsisten.
Setiap sumber kutipan, baik artikel maupun buku tanpa dipilah-pilah jenisnya, diurutkan menurut abjad berdasarkan nama akhir, tanpa diberi nomor urut. Sesuai dengan format yang umumnya digunakan di Indonesia, daftar sumber kutipan ditulis sebagai berikut:
·   Untuk buku: (1) nama akhir, (2) koma, (3) inisial nama pertama, (4) titik, (5) tahun penerbitan, (6) titik, (7) judul buku cetak miring, (8) titik, (9) kota penerbitan, (10) titik dua, (11) nama penerbit, dan (12) titik, seperti pada contoh berikut:

Levinson, S.C. 2003. Space in Language and Cognition. Cambridge: Cambridge University Press.

Malt, B., & Wolff, P. 2010. Words and the Mind. Oxford,UK: Oxford University Press.



·   Untuk artikel dalam jurnal: (1) nama akhir, (2) koma, (3) inisial nama pertama, (4) titik, (5) tahun penerbitan, (6) titik, (7) judul artikel diapit tanda kutip dua,  (8) titik, (9) nama jurnal cetak miring, (10) koma, (11) volume cetak miring, (12) nomor isu dalam kurung cetak tegak (kalau ada), (13) halaman, dan (14) titik, seperti pada contoh berikut:

Gentner, D., & Christie, S. 2010. “Mutual Bootstrapping Between Language and Analogical Processing”. Language and Cognition, 2 (2), 261—283.

Li, P., & Gleitman, L. 2002. “Turning the Tables: Language and Spatial Reasoning”. Cognition, 83 (3), 265—294.



·   Untuk artikel dalam buku: (1) nama akhir, (2) koma, (3) inisial nama pertama, (4) titik, (5) tahun penerbitan, (6) titik, (7) judul artikel diapit tanda kutip dua, (8) berilah kata “Dalam” untuk artikel dalam Bahasa Indonesia atau “In” (untuk artikel dalam Bahasa Inggris), (9) inisial nama pertama editor, (10) titik, (11) nama akhir editor disusul keterangan (ed.), atau (eds.) jika lebih dari satu, (12) koma, (13) judul buku cetak miring, (14) kurung buka, (15) halaman, (16) kurung tutup,  (17) titik, (18) kota penerbitan, (19) titik dua, (20) nama penerbit, dan (21) titik, seperti pada contoh berikut:


Dryer, M.S. 2007. “Noun PhraseSstructure”. Dalam T. Shopen (Ed.), Complex Constructions, Language Typology and Syntactic Description (II) (hlm. 151—205). Cambridge: Cambridge University Press.

Gleitman, L., & Papafragou, A. 2005. “Language and Thought”. Dalam K.J. Holyoak, & R.G. Morrison (Eds.), Cambridge Handbook of Thinking and Reasoning (hlm. 117—142). Cambridge: Cambridge University Press.



·   Jika ada lebih dari satu artikel oleh pengarang yang sama, nama pengarangnya ditulis ulang, dimulai dengan tahun terbitan yang lebih dulu, mengikuti contoh ini: 

Swain, M. 1985. Communicative Competence: Some Roles of Comprehensible Input and Comprehensible Output in its Development. In S.M. Gass, & C.G. Madden (eds.), Input in Second Language Acquisition (pp. 235—253). Cambridge, MA: Newbury House.

Swain, M. 2000. The output hypothesis and beyond: Mediating Acquisition through Collaborative Dialogue. In J.P. Lantold (ed.), Sociocultural Theory and Second Language Learning (pp. 97—114). Oxford, England: Oxford University Press.




Selain itu, Anda juga dapat menggunakan sumber kutipan dari laporan penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi. Tata cara penulisannya sebagai berikut.


Ahmad, Ryan. 2017. “Otaku dalam Masyarakat Jepang”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Budaya.


Jika skripsi tersebut diperoleh melalui laman tertentu, cara penulisannya dapat sebagai berikut.

Ahmad, Ryan. 2017. “Otaku dalam Masyarakat Jepang”. http:nasjsnass.com, diakses pada Senin, 21 November 2018.



Sumber : Ibu Wira Kurniawati 



Read More
© Your-BelajarBLOG - http://your-belajarblog.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-kolom-footer-widget.html#ixzz2PIFghlr4 Tolong sertakan link ini jika mengkopi artikel diatas. Terima kasih